Friday 22 March 2013

Teori Disonasi Kognitif (Cognitive Dissonance Theory)

Teori disonansi kognitif merupakan sebuah teori dalam psikologi sosial yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang akibat sikap, pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan dan memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut.  Istilah disonansi kognitif pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikolog bernama Leon Festinger  pada tahun 1950-an. 



Leon Festinger berpendapat bahwa disonasi adalah sebuah perasaan yang  tidak nyaman dan akhirnya memotivasi orang untuk mengambil langkah demi untuk mengurangi ketidak    nyamanan itu. Teori Disonasi Kognitif adalah penjelasan mengenai bagaimana keyakinan dan perilaku mengubah sikap. Teori ini berfokus pada efek inkonsistensi yang ada diantara kognisi-kognisi. 


Asumsi Teori Disonasi Kognitif 

  • Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap, dan perilakunya. Teori ini menekankan sebuah model mengenai sifat dasar dari manusia yang mementingkan adanya stabilitas dan konsistensi. 
  • Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi biologis.  Teori ini merujuk pada fakta-fakta harus tidak konsisten secara psikologis  satu dengan lainnya untuk menimbulkan disonansi kognitif. 
  • Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan suatu tindakan dengan dampak-dampak yang tidak dapat diukur.  Teori ini menekankan seseorang yang berada dalam disonansi memberikan keadaan yang tidak nyaman, sehingga ia akan melakukan tindakan untuk keluar dari ketidaknyamanan tersebut. 
  • Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi. Teori ini beranggapan bahwa rangsangan disonansi yang diberikan akan memotivasi seseorang untuk keluar dari inkonsistensi tersebut dan mengembalikannya pada konsistensi. 

Contoh Teori Disonasi Kognitif

Ana mendapatkan undangan untuk menghadiri sebuah acara pesta ulang tahun temannya. Melihat undangan tersebut Ana sangat antusias untuk menghadirinya namun Ana tidak dapat datang ke acara pesta tersebut karena tidak ada orang yang dapat mengantarkannya karena semua keluarganya sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Karena kecewa tidak bisa datang ke pesta ulang tahun temannya, ia kemudian tidur dikamarnya dan beranggapan bahwa pesta ulang tahun tersebut pasti acaranya membosankan dan tidak seru.


(Sumber : Pengantar Teori Komunikasi, Oleh : Richarda West & Lynn Turner)



No comments:

Post a Comment